Pada hari pertama musim libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Perum Damri melayani sekitar 164 ribu penumpang. Jumlah ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat guna merayakan momen spesial tersebut dengan melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam menjalankan operasionalnya, Damri mengerahkan sebanyak 1.828 kendaraan yang berhasil mengangkut penumpang dalam 7.823 ritase perjalanan. Layanan ini mencakup berbagai mode transportasi seperti Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan layanan bandara, yang semuanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat.
Menurut P Septian Adri S, Head of Corporate Communication Perum Damri, angka penumpang yang mencapai hampir 165 ribu ini menjadi momentum positif dalam mengelola lonjakan mobilitas masyarakat yang selalu terjadi setiap tahun. Hal ini menunjukkan komitmen Damri dalam memberikan layanan yang efisien dan nyaman bagi semua penumpang.
Persiapan Damri Itu Terkait dengan Liburan Nataru 2026
Pihak Damri menuturkan bahwa pengoperasian ribuan armada ini merupakan langkah strategis dalam menjaga konektivitas yang terjadi di masa liburan akhir tahun. Ini adalah upaya nyata untuk memastikan semua penumpang dapat menikmati perjalanan mereka dengan aman dan nyaman.
Selama periode Angkutan Nataru 2026, Damri tidak hanya fokus pada pengangkutan penumpang, tetapi juga mengoperasikan Posko Nataru. Posko ini berfungsi sebagai pusat pemantauan yang berfokus pada keselamatan, operasional serta koordinasi antar wilayah yang berbeda.
Melalui pemantauan yang berkelanjutan, pihak Damri dapat mengantisipasi berbagai situasi yang mungkin muncul, seperti kondisi kendaraan dan arus lalu lintas. Dengan demikian, mereka dapat memitigasi potensi gangguan perjalanan termasuk dampak dari cuaca ekstrem.
Target Penumpang yang Meningkat di Seluruh Segmentasi Layanan
Damri menargetkan untuk mengangkut antara 1,3 hingga 1,4 juta penumpang selama periode libur Nataru 2026. Target ini meningkat sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu, yang mana realisasi penumpang mencapai 1,2 juta.
Segmen penumpang yang menjadi target mencakup hampir seluruh layanan Damri, kecuali angkutan logistik. Hal ini menunjukkan bahwa perseroan telah menyiapkan berbagai sumber daya agar dapat memenuhi permintaan yang meningkat selama periode sibuk ini.
Periode angkutan Natal dan Tahun Baru ditetapkan berlangsung dari 19 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, menandai waktu krusial bagi masyarakat untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan hari besar tersebut. Penting untuk memastikan bahwa operasional berjalan lancar selama periode ini.
Pergerakan Penumpang yang Signifikan pada Moda Transportasi Kereta Api
Lain halnya dengan Damri, moda transportasi kereta api juga mencatatkan lonjakan penumpang yang signifikan. Di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember, Jawa Timur, jumlah penumpang di sejumlah stasiun terlihat meningkat menjelang momen liburan Nataru.
Manajer Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengungkapkan bahwa tren peningkatan jumlah penumpang mulai terlihat sejak awal masa angkutan. Pada tanggal 18 Desember 2025, tercatat 9.447 orang yang menggunakan layanan kereta.
Jumlah ini melonjak menjadi 10.619 orang pada tanggal 19 Desember. Peningkatan ini jelas menunjukkan ketertarikan masyarakat untuk memanfaatkan kereta sebagai alternatif transportasi selama liburan panjang tersebut.
Pemantauan Ketat dan Upaya Menjaga Kenyamanan Penumpang
Penumpang yang tiba di wilayah Daop 9 Jember juga mengalami kenaikan dari 9.913 orang menjadi 11.099 orang pada tanggal yang sama. Angka ini diharapkan akan terus meningkat seiring berjalannya waktu, mengingat banyaknya perjalanan yang dilakukan menjelang Tahun Baru.
Cahyo juga menambahkan bahwa hingga hari ketiga pelaksanaan angkutan Nataru, total penumpang berangkat dari berbagai stasiun di Daop 9 Jember telah mencapai 29.998 orang. Sementara, penumpang yang tiba sudah tercatat sebanyak 30.248 orang.
Dengan komitmen untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman, pihak kereta api mengimbau para penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun. Hal ini bertujuan untuk menghindari antrean yang panjang serta menjaga kelancaran proses perjalanan, yang menjadi krusial di masa liburan ini.
