Dari Limbah Jadi Berkah: Mainan Anjing Karya Warga Purworejo Tembus Pasar Belgia
Mainan Anjing – Siapa yang menyangka bahwa limbah kayu dan sabut kelapa dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, bisa diolah menjadi produk ekspor bernilai miliaran rupiah? Berkat tangan kreatif Dewi Ekha Harlasyanti, produk dog chew (mainan gigitan anjing) dari bahan limbah berhasil menembus pasar Eropa, termasuk Belgia, dengan nilai ekspor perdana mencapai Rp 1,25 miliar.
Inovasi Berawal dari Desa Sejahtera Astra
Dewi, seorang fasilitator Desa Sejahtera Astra (DSA), mulai mengembangkan produk-produk inovatif dari Purworejo sejak bergabung dengan program Astra pada tahun 2021. Sebelumnya, ia sukses memproduksi bulu mata palsu dari rambut manusia yang diekspor ke 23 negara, termasuk Amerika dan Eropa. Memasuki tahun ketiga, DSA Purworejo beralih fokus ke produk yang ramah lingkungan seperti tali sabut kelapa dan dog chew.
Produk dog chew ini dibuat dari limbah kayu kopi, batang kayu manis, dan sabut kelapa. Bahan baku didatangkan dari berbagai daerah, seperti kayu kopi dari Temanggung dan Magelang, kayu manis dari Jambi, serta sabut kelapa dari Purworejo. Limbah-limbah ini diolah di beberapa desa, termasuk Desa Boro Wetan, Popongan, dan Winong Kidul.
“Semuanya dari limbah, jadi produk ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan nilai ekonomi tinggi,” ujar Dewi.
Ekspor Perdana dan Target Ambisius
Pada ekspor perdana skala besar, Dewi mengirimkan 1 kontainer berkapasitas 40′ high cube ke Belgia dengan nilai Rp 1,25 miliar. Sebelumnya, produk dog chew miliknya sudah diekspor ke Amerika Serikat, meskipun dalam skala kecil (LCL). Keberhasilan ini menjadi batu loncatan besar bagi Dewi dan timnya.
“Kami sudah menandatangani kontrak untuk mengirim 19 kontainer setiap bulan dengan target valuasi Rp 32 miliar,” ungkap Dewi.
Dampak Positif bagi Lingkungan dan Masyarakat
Tidak hanya menciptakan produk bernilai tinggi, usaha ini juga membawa dampak positif bagi lingkungan dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya tidak digunakan. Selain itu, bisnis ini memberdayakan masyarakat lokal. Saat ini, sebanyak 150 warga Purworejo bekerja dalam produksi dog chew, dengan 130 di antaranya adalah ibu rumah tangga.
“Kami berharap program ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Memberdayakan warga, terutama ibu-ibu, adalah prioritas kami,” tambah Dewi.
Pasar Global yang Luas
Produk-produk inovatif dari DSA Purworejo telah menjangkau pasar global. Selain Belgia, produk dog chew dan tali sabut kelapa milik Dewi sudah dikirim ke negara-negara seperti Meksiko, Kolombia, Serbia, Zimbabwe, India, Saudi Arabia, Rusia, Turki, hingga Brasil.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa limbah lokal dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi yang diminati di pasar internasional. Hal ini sekaligus meningkatkan perekonomian lokal dan memperkuat posisi Purworejo sebagai pusat inovasi berbasis lingkungan.
Kesimpulan
Langkah Dewi Ekha Harlasyanti dan Desa Sejahtera Astra di Purworejo adalah contoh nyata bagaimana kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian terhadap lingkungan dapat memberikan dampak besar. Dengan bahan baku dari limbah, produk seperti dog chew tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga menciptakan keberlanjutan lingkungan dan memberdayakan masyarakat. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa potensi lokal Indonesia mampu bersaing di pasar global. Dengan langkah inovatif ini, Dewi dan DSA Purworejo telah membuka jalan bagi pengusaha lokal lainnya untuk melihat potensi limbah sebagai sumber daya berharga. Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bahwa produk berbasis keberlanjutan memiliki peluang besar di pasar internasional.