Keberadaan geng motor di kota-kota besar sering kali menjadi sumber keresahan bagi masyarakat. Baru-baru ini, pihak kepolisian berhasil menggagalkan rencana tawuran yang diduga melibatkan sejumlah remaja di Bandung.
Operasi ini dilakukan oleh Tim Prabu dan Patroli Gabungan Polrestabes Bandung pada dini hari. Dengan pendekatan yang sistematis, mereka berhasil menyisir area di mana kelompok tersebut berkumpul.
Tim Prabu mendapati sekelompok remaja yang berkumpul secara mencurigakan di wilayah hukum Polsek Kiaracondong-Antapani. Menanggapi kehadiran petugas, mereka berusaha melarikan diri untuk menghindari pemeriksaan lebih lanjut.
Penangkapan Kelompok Geng Motor di Bandung
Selasa (23/11), situasi mulai tegang ketika Tim Prabu menemukan sekelompok remaja berlarian. Mereka menilai bahwa keberadaan kelompok tersebut ada kaitannya dengan rencana tawuran yang lebih besar.
Setelah melakukan penyisiran di jalur pelarian, petugas berhasil menemukan sekitar 15 orang remaja. Mereka diduga membuang tongkat besi untuk menghilangkan barang bukti dari pengawasan petugas.
Tidak lama setelahnya, sekelompok motor yang berjumlah sekitar 20 unit meluncur dari arah Cicadas. Dengan cepat, pihak kepolisian melakukan pengejaran untuk menangkap pelaku yang ingin melakukan tawuran.
Penyisiran dan Penemuan Barang Bukti
Dari pengejaran yang dilakukan, lima remaja berhasil ditangkap dan dua kendaraan juga diamankan. Kendaraan tersebut adalah Honda Beat hitam dan Suzuki GSX, yang diduga digunakan kelompok dalam aksi mereka.
Pihak kepolisian juga mencurigai bahwa remaja ini membawa senjata tajam. Namun, saat penyisiran lebih lanjut, senjata tersebut tidak ditemukan di lokasi.
Keterangan dari para remaja yang ditangkap mengarah pada pengidentifikasian kelompok bernama Albatros. Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, memberi tahu bahwa kelompok ini sering terlibat dalam aksi yang memicu keributan di masyarakat.
Korban dan Tindak Lanjut Penanganan Kasus
Di tengah operasi yang berlangsung, warga melaporkan adanya korban terkait aksi tawuran tersebut. Korban, yang bernama Raissa Bagus Ascharya, seorang mahasiswa, mengalami luka akibat peristiwa ini.
Raissa diketahui sedang berada di kawasan Antapani saat kejadian terjadi. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Petugas tidak puas dengan penangkapan awal dan terus melakukan penyelidikan. Mereka menerima laporan tentang dua orang remaja yang juga membawa senjata tajam di kawasan Terminal Antapani.
Langkah Preventif untuk Mengatasi Aksi Geng Motor
Setelah mendapatkan laporan mengenai remaja berbahaya tersebut, polisi segera bertindak. Mereka menemukan satu bilah pisau panjang yang dibuang di lokasi kejadian.
Kedua remaja tersebut kemudian diamankan untuk diinterogasi lebih lanjut. Mereka diduga terlibat dalam jaringan yang sama dengan kelompok Albatros.
Pihak kepolisian kini memfokuskan perhatian pada motif dan peran masing-masing individu dalam geng motor. Penegakan hukum ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman di masyarakat.
Polrestabes Bandung juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan patroli malam. Langkah ini diambil untuk mencegah kegiatan kriminal yang dapat meresahkan masyarakat.
Kepolisian berharap dengan tindakan yang tegas, masyarakat bisa merasa lebih aman. Hal ini juga diharapkan dapat meminimalisir pergerakan geng motor yang sering kali meresahkan.
