Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, baru-baru ini memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Buton Tengah. Langkah ini bertujuan untuk mendukung program Sekolah Rakyat, yang nampaknya kini semakin diperkuat dengan adanya Sekolah Rakyat Terintegrasi 69.
Bima menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan cerminan dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan impian Presiden Prabowo Subianto mengenai pemerataan akses pendidikan. Pernyataan ini disampaikan setelah kunjungannya ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 69 yang terletak di Kampus B Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
“Mimpi Bapak Presiden adalah agar semua anak Indonesia, termasuk yang berasal dari keluarga tidak mampu, juga memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu,” imbuh Bima. Namun, ia menekankan bahwa mewujudkan impian tersebut memerlukan kolaborasi yang kuat dari semua pihak.
Peran Sekolah Rakyat dalam Memperluas Akses Pendidikan
Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif strategis dengan tujuan memastikan bahwa setiap anak, terlepas dari latar belakang sosial dan ekonomi, mendapatkan kesempatan untuk belajar. Bima melihat upaya Pemkab Buton Tengah dalam mengembangkan program ini sebagai bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Bupati Buton Tengah bekerja keras untuk menggali peluang yang ada, memanfaatkan lokasi dan infrastruktur yang tersedia,” ujarnya. Menurutnya, inisiatif ini menunjukkan semangat dan tekad daerah dalam menyediakan pendidikan yang merata.
Dalam kunjungannya, Bima melakukan peninjauan terhadap fasilitas belajar dan asrama siswa. Ia berdialog dengan para peserta didik, memastikan bahwa setiap aspek dalam Sekolah Rakyat sudah memadai meskipun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.
Kesiapan Fasilitas Belajar di Sekolah Rakyat
Setelah meninjau fasilitas, Bima menilai bahwa kondisi Sekolah Rakyat saat ini sudah baik, tetapi masih memerlukan perbaikan agar anak-anak bisa belajar dengan lebih nyaman. Ia mencatat bahwa saat ini Sekolah Rakyat masih dalam tahap awal pengembangan.
“Kesiapan saat ini baik, tetapi terus berkembang agar anak-anak dapat merasakan kenyamanan saat belajar,” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa pihak pemerintah akan terus bekerja untuk meningkatkan kondisi pendidikan di daerah tersebut.
Kemudian, Bima berbagi pendapat mengenai potensi siswa-siswa di Sekolah Rakyat Buton Tengah. Dalam dialog yang berlangsung, ia merasakan kecerdasan dan keberanian para pelajar yang aktif berdiskusi dan bertukar pikiran.
Pentingnya Adab dan Ilmu di Kalangan Siswa
Dengan antusias, Bima mendorong para siswa untuk mengakui pentingnya dua aspek utama dalam meraih kesuksesan, yaitu adab dan ilmu. Menurutnya, gelar pendidikan bukanlah satu-satunya kunci sukses, tetapi sikap dan cara berperilaku juga memainkan peranan yang sangat penting.
“Tidak ada orang yang sukses tanpa adanya dukungan dan doa dari orang tua,” pesan Bima kepada generasi muda di Sekolah Rakyat. Ia mengajak mereka untuk terus belajar dan menjaga sikap hormat kepada orang tua dan guru.
Pesan ini, menurutnya, sangat relevan untuk dibawa dalam perjalanan hidup setiap siswa. Dengan demikian, diharapkan mereka akan lebih proaktif dalam meraih cita-cita mereka ke depan.
Dari penilaiannya, Bima menggambarkan anak-anak Buton Tengah sebagai sosok yang berani dan cerdas. Dia menyatakan bahwa keberanian mereka untuk berdialog dan mengemukakan pendapat akan sangat mempengaruhi masa depan pendidikan di daerah tersebut.
Bima percaya bahwa dengan dukungan dari semua lapisan masyarakat dan pemerintah, cita-cita pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Buton Tengah dapat terwujud. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi komunitas secara keseluruhan.
