Pemilihan lokasi untuk pusat data di tengah urbanisasi yang pesat menjadi semakin krusial. Khususnya di Jakarta, di mana pertumbuhan ekonomi digital telah menciptakan permintaan tinggi akan infrastruktur digital yang canggih.
Untuk memastikan keberhasilan proyek-proyek ini, penerapan Technical Due Diligence (TDD) menjadi sangat penting, mengingat risiko yang dihadapi dalam pengembangan pusat data yang kompleks.
Pengembang dan investor kini dihadapkan pada tantangan untuk memilih lokasi yang tidak hanya strategis tetapi juga mampu menyediakan fasilitas yang dapat mendukung operasional jangka panjang. TDD menjadi alat yang sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan ini.
Dengan melakukan TDD, proyek bisa mengidentifikasi potensi risiko dari tahap awal. Hal ini tentunya memberikan keuntungan kompetitif dalam merencanakan pusat data yang lebih efisien.
Pentingnya Technical Due Diligence untuk Keberhasilan Pusat Data
Proses TDD sangat krusial bagi pengembang yang ingin memastikan bahwa proyek mereka berlandaskan data yang akurat. Melalui pendekatan ini, pengembang bisa mendapatkan pemahaman mendalam tentang kondisi lokasi yang akan dipilih.
Di kawasan padat seperti Jakarta, risiko lingkungan seperti banjir dan infrastruktur yang kurang memadai menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, pelaksanaan TDD yang komprehensif akan meminimalkan risiko fiskal.
TDD juga berperan dalam menilai kelayakan fisik lokasi yang diusulkan. Hal ini mencakup pemetaan risiko yang mungkin akan mempengaruhi efisiensi operasional pusat data.
Dalam jangka panjang, dengan melakukan TDD, pengembang dapat merencanakan proyek yang lebih terukur dan berkelanjutan. Keuntungan yang didapat tidak hanya pada tahap pembangunan, tetapi juga saat operasional pusat data berjalan.
Tiga Kriteria Utama dalam Memilih Lokasi Pusat Data
Tim Project Management menyarankan penggunaan pendekatan ganda dalam penilaian lokasi untuk pusat data. Pendekatan ini mengedepankan kepatuhan teknis dan relevansi kontekstual dari lokasi yang dipilih.
Menurut riset, tiga faktor krusial dalam memilih lokasi pusat data meliputi lokasi strategis, keandalan infrastruktur, dan stabilitas lingkungan. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi kelangsungan proyek di masa depan.
-
Lokasi strategis: Aksesibilitas yang baik dan keamanan lingkungan harus menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan lokasi.
-
Keandalan infrastruktur: Tersedianya pasokan listrik yang stabil dan jaringan komunikasi yang baik menjadi syarat penting untuk menyokong operasional pusat data.
-
Stabilitas lingkungan dan geoteknik: Ini adalah fondasi yang akan mendukung keberlanjutan operasional proyek di masa mendatang.
Dengan mengintegrasikan TDD dalam tahap perencanaan, risiko-risiko yang mungkin muncul dapat diminimalkan. Hal ini memberikan kejelasan selama transisi dari perencanaan ke fase operasional proyek.
Menyiapkan Pola Pikir “Ready-to-Build” di Era Digital
Peningkatan kebutuhan terhadap pusat data di Indonesia memerlukan pendekatan baru dalam perencanaan. Pola pikir “ready-to-build” diharapkan dapat meningkatkan kesiapan pengembang untuk merespons kebutuhan tersebut.
Ini melibatkan penerimaan data, standar, dan wawasan strategis yang memadai untuk membangun infrastruktur digital yang solid. Pendekatan ini juga bertujuan untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pusat data di kota-kota besar.
Dengan meningkatkan fokus pada kesiapan teknis dan aspek keberlanjutan, investor dapat melihat perubahan positif dalam cara mereka menghadapi proyek. Keberhasilan operasional pusat data ke depan semakin bergantung pada kesiapan ini.
Rahmat Daresa Alam, seorang praktisi di bidang ini, menjelaskan bahwa cara investor memandang proyek kini beralih. Mereka semakin mempertimbangkan aspek teknis dengan lebih serius, guna memastikan kelangsungan dalam jangka panjang.
