Jawa Timur menghadapi tantangan serius terkait bencana hidrometeorologi, terutama menjelang hari raya dan musim hujan. Untuk mengatasi potensi risiko tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah meluncurkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam beberapa wilayah strategis.
Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan berbagai bencana. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menjelaskan bahwa OMC telah dimulai semenjak awal bulan Desember 2025.
Dengan menargetkan wilayah yang sering terdampak, OMC diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat. Dari operasi ini, diharapkan intensitas curah hujan dapat berkurang dan bencana seperti banjir bisa dihindari.
Operasi Modifikasi Cuaca untuk Mengurangi Dampak Bencana
OMC dilakukan menggunakan bahan semai seperti kalsium oksida dan natrium klorida. Dalam dua hari pertama pelaksanaan, sebanyak 2.000 kalsium oksida dan 1.000 natrium klorida telah digunakan pada titik-titik yang berpotensi bermasalah.
Gatot menjelaskan bahwa instruksi untuk melaksanakan OMC datang langsung dari Ibu Gubernur. Hal ini dilakukan berdasarkan data dan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca di Jawa Timur.
Dengan menggunakan data berbasis waktu nyata, OMC dirancang untuk menjalankan aksi yang cepat dan tepat. Hal ini memungkinkan pihak berwenang untuk mengantisipasi ancaman yang muncul dari pergerakan awan hujan.
Strategi untuk Wilayah Rawan Bencana
Pendekatan OMC diambil dengan mempertimbangkan zona-zona yang paling rentan terhadap bencana. Wilayah utara Surabaya, Banyuwangi, dan Situbondo menjadi fokus utama dalam pelaksanaan operasi ini.
Dari hasil analisis, jika awan di suatu lokasi diprediksi dapat menimbulkan hujan lebat atau potensi bencana lain, OMC akan segera dilaksanakan di area tersebut. Ini merupakan langkah preventif yang penting untuk melindungi masyarakat.
Pelaksanaan OMC tidak hanya mempertimbangkan faktor cuaca, tetapi juga pentingnya mitigasi bencana jangka panjang. Dengan cara ini, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban akibat bencana alam yang dapat dihindari.
Peran Masyarakat dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem
Penting bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam memantau perkembangan cuaca serta mengikuti informasi dari pihak berwenang. Kesadaran aktif ini akan membantu dalam meminimalisir dampak dari bencana yang mungkin terjadi.
Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Masyarakat harus siap dengan perencanaan yang baik, termasuk evakuasi jika diperlukan.
Dengan memberikan pengetahuan tentang bencana dan cara penanggulangannya, masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu. Dalam hal ini, pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran akan risiko bencana.
