Kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati, yang sering disebut sebagai Kawasan Rebana, kini menjelma menjadi zona pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan di Jawa Barat. Perkembangan pesat ini ditandai dengan pembangunan infrastruktur yang masif, bertumbuhnya lapangan industri, serta meningkatnya minat dari para investor, berkat posisi strategis yang dimilikinya.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana, Helmi Yahya, keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati dan inisiatif pemerintah untuk memperluas konektivitas sangat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan ini secara keseluruhan. Di samping itu, investasi yang masuk ke Kawasan Rebana menunjukkan angka yang sangat menjanjikan.
Dengan total investasi yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp25 triliun hingga kuartal ketiga tahun 2025, Kawasan Rebana menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan data di tingkat provinsi maupun nasional. Hal ini membuka peluang baik bagi para pelaku industri dan masyarakat lokal.
Pada triwulan ketiga tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Kawasan Rebana tercatat mencapai 5,53 persen, menunjukkan kemajuan yang signifikan dan memberikan harapan baru bagi perekonomian regional.
Menelusuri Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Rebana di Tahun 2025
Helmi mengungkapkan, di antara daerah yang paling pesat perkembangannya adalah Majalengka, dengan pertumbuhan ekonomi tahunan yang mencapai 8,07 persen. Pertumbuhan yang pesat ini menjadikannya sebagai daerah yang paling diminati untuk investasi di Kawasan Rebana.
Jumlah tenaga kerja yang terserap di kawasan ini juga cukup signifikan, dengan total mencapai 18.933 orang. Hal ini menggambarkan bahwa perkembangan industri tidak hanya membawa dampak positif bagi ekonomi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja di daerah tersebut.
Kehadiran berbagai tenant industri di Kawasan Rebana menciptakan ekosistem bisnis yang saling mendukung. Sebanyak 36 tenant industri beroperasi di kawasan ini, memberikan potensi untuk mengembangkan lebih banyak lagi industri di masa depan.
Peran Metland dalam Pengembangan Kawasan Rebana
Perusahaan pengembang Metland turut serta dalam memperkuat wajah Kawasan Rebana dengan memperkenalkan Metland Kertajati sebagai pusat hunian dan komersial. Perkenalan ini dihadirkan pada akhir tahun 2024 dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi para pekerja di sekitar kawasan industri.
Menurut Anhar Sudradjat, Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, kehadiran kawasan industri di sekitar Kertajati mendorong pentingnya pengembangan fasilitas hunian dan akomodasi. Metland Kertajati dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut, memberikan pilihan yang lebih baik bagi para pekerja.
Dengan mengembangkan konsep hunian yang modern, Metland Kertajati menghadirkan energi baru dalam upaya merevitalisasi Kawasan Rebana sebagai pusat ekonomi masa depan. Metland Kertajati menjadi salah satu solusi bagi infrastruktur yang mendukung pertumbuhan industri di wilayah tersebut.
Konsep New City di Metland Kertajati
Nitik Hening, Direktur PT Metropolitan Land Tbk, menambahkan bahwa Metland Kertajati akan mengusung konsep New City. Ini mencakup hunian, pusat komersial, serta fasilitas publik seperti hotel, pendidikan, dan ruang terbuka hijau yang saling terintegrasi.
Dalam tahap awal, Metland Kertajati telah membuka lahan seluas empat hektar dan memperkenalkan produk rumah, ruko, serta rumah kos yang kini telah habis terjual. Langkah ini menjadi indikasi awal akan tingginya minat masyarakat terhadap hunian di kawasan ini.
Saat ini, Metland juga memasarkan Ruko Dharmawangsa sebagai bagian dari upaya untuk membangkitkan area komersial di Metland Kertajati. Selain itu, sedang dipersiapkan Cluster Tanasultan yang menawarkan hunian premium dengan luas tanah bervariasi.
Strategi Pengembangan Jaringan Bisnis Hotel
Pada acara media gathering, Wahyu Sulistio menyampaikan langkah strategis Metland dalam mengembangkan jaringan bisnis hotel di bawah naungan Metland Hotel Grup (MHG). Hotel-hotel tersebut tidak hanya ditujukan untuk akomodasi, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Kawasan Rebana.
Nama Metland digunakan sebagai simbol jaminan kualitas dan pelayanan terbaik, yang bertujuan untuk membangun loyalitas di kalangan pelanggan. Kategori hotel yang akan dikembangkan meliputi hotel bintang tiga, bintang empat, dan hotel butik.
Metland Smara, sebagai hotel bintang empat yang berfokus pada kebutuhan bisnis dan acara MICE, menjadi salah satu bagian dari pengembangan infrastruktur hotel di Kawasan Rebana. Nama “Smara” diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti cinta, mencerminkan komitmen untuk memberikan pengalaman menginap yang hangat dan penuh kenyamanan.
Dengan fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang berkualitas, Metland Smara Hotel Kertajati menjadi pilihan utama bagi korporasi bisnis yang membutuhkan akomodasi modern. Strategi ini diharapkan akan mendongkrak lebih jauh pertumbuhan ekonomi kawasan dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.
