PT Perintis Triniti Properti Tbk atau Trinland, baru-baru ini mengambil langkah signifikan dengan menunjuk Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai Komisaris Utama dan mitra strategis baru. Penunjukan ini menjadi bagian dari lima agenda transformasi besar yang direncanakan perusahaan menjelang 2026.
Pada tanggal 3 Desember 2025, Trinland mengumumkan keputusan ini, menandai momentum penting di tengah persaingan industri properti yang semakin meningkat. Rahayu, sebagai seorang aktivis dan politisi, diharapkan mampu membawa perspektif baru dan inisiatif untuk memperluas dampak sosial dan komersial perusahaan.
Dengan pengalaman yang kaya di sektor publik dan keterlibatan dalam isu-isu sosial, Rahayu diharapkan dapat berkolaborasi dengan Trinland untuk menciptakan solusi inovatif. Melalui jabatan barunya, ia pun menyatakan keyakinannya terhadap visi perusahaan yang progresif.
Rahayu Saraswati mengungkapkan, “Trinland bukan hanya perusahaan properti, tetapi platform yang menghadirkan ruang hidup berkelanjutan dan memberi nilai bagi generasi mendatang.” Pernyataan ini menggambarkan harapannya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui inovasi yang berarti.
Rahayu juga mendapatkan dukungan penuh dari Ishak Chandra, Co-Founder & Group CEO Trinland. Menurut Ishak, kehadiran Rahayu akan menjadi katalisator penting dalam mendorong transformasi perusahaan. “Kami yakin bahwa visi beliau sejalan dengan arah pengembangan Trinland,” ungkapnya.
Perubahan Strategis di Struktur Organisasi Trinland
Sebagai bagian dari restrukturisasi, Trinland juga melakukan penyesuaian pada jajaran Direksi dan Komisaris. Rahayu menggantikan posisi Septian Starlin sebagai Komisaris Utama, sementara Septian kini menempati posisi sebagai Komisaris biasa. Pembaruan ini diharapkan dapat memperkuat fungsi tata kelola perusahaan.
Di sisi lain, Trinland juga mengangkat Gregorius Seloko Uyanto sebagai Direktur baru. Penggantian ini menggantikan posisi Danny Sutradewa, menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk melakukan inovasi dan mengikuti perkembangan yang ada. Yohanes Eddy Christianto juga menyelesaikan masa jabatannya sebagai Direktur Independen.
Melalui perubahan struktural ini, Trinland menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi tantangan dan agenda transformasi yang telah ditetapkan. Dengan pembaruan fungsi di jajaran pimpinan, perusahaan berharap dapat menghadirkan inovasi dalam tata kelola dan pengembangan proyek ke depan.
Profil Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang Inspiratif
Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo lahir pada 27 Januari 1986 di Jakarta. Ia dikenal sebagai seorang aktris, aktivis, dan politikus yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra pada periode 2014–2019. Rahayu aktif dalam mengadvokasi isu-isu perempuan, anak, dan perdagangan manusia.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia berkarir di industri film dan televisi, terkenal dengan perannya dalam trilogi “Merah Putih.” Selain itu, ia mendirikan Parinama Astha Foundation, yang fokus pada isu sosial dan hak asasi manusia, menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap perubahan sosial.
Sebagai bagian dari keluarga Djojohadikusumo, Rahayu memiliki koneksi kuat di sektor bisnis dan politik. Pengalaman legislatif dan jejaring sosialnya menjadikannya sosok strategis yang sangat dipandang dalam posisi barunya di Trinland. Kombinasi berbagai pengalaman tersebut diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi perusahaan.
Lima Agenda Besar Transformasi Trinland Menuju 2026
Menjelang tahun 2026, Trinland telah menetapkan lima agenda strategis untuk mendukung transformasi perusahaan. Agenda ini mencakup penguatan model bisnis, perluasan portofolio, serta peningkatan standar pengembangan yang berkelanjutan. Langkah-langkah ini dirancang agar Trinland tetap kompetitif dan relevan di industri properti nasional yang terus berkembang.
Berikut adalah lima agenda transformasi Trinland menjelang 2026: Agenda pertama adalah peningkatan pendapatan berulang melalui diversifikasi proyek komersial. Trinland menargetkan pengembangan tiga fokus utama, termasuk gedung komersial, pusat logistik, dan ruang budaya Indonesia.
Selanjutnya, agenda kedua adalah implementasi konsep true green building yang menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari setiap pengembangan. Trinland berkomitmen terhadap arsitektur hijau yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Agenda ketiga fokus pada penguatan portofolio ruang hidup yang bernilai sosial dan berbudaya. Ini merupakan upaya untuk memastikan setiap proyek tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga relevan dengan konteks sosial budaya masyarakat.
Dalam agenda keempat, Trinland menetapkan tujuan untuk meningkatkan standar pengembangan dan tata kelola perusahaan. Ini mencerminkan komitmen untuk melakukan ekspansi dengan kualitas yang lebih baik, profesional, dan berorientasi masa depan.
Percepatan Pertumbuhan Trinland yang Berbasis Kinerja Keuangan Solid
Pada kuartal III 2025, Trinland mencatat laba bersih sebesar Rp31 miliar, meningkat 150% dibandingkan tahun sebelumnya, dan melesat 484% dibandingkan kuartal II 2025. Angka ini menjadi modal strategis untuk akselerasi pertumbuhan perusahaan pada tahun 2026.
Transformasi dan ekspansi ini diharapkan dapat mendorong Trinland untuk menghadapi persaingan dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Keberlanjutan dan inovasi menjadi fokus utama dalam setiap langkah yang diambil ke depan.
Dengan penunjukan Rahayu Saraswati dan lima agenda transformasi ini, Trinland bertekad untuk memperkuat posisinya sebagai pengembang properti inovatif di Indonesia. Misi mereka adalah menciptakan ruang hidup yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga memiliki dampak positif bagi generasi mendatang.
Melalui semua langkah ini, Trinland tidak hanya berkomitmen untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri properti, tetapi juga sebuah perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Transformasi ini dijalankan dengan harapan bisa membawa perubahan nyata bagi seluruh pemangku kepentingan.
