Semburan air berbau gas muncul di sungai yang berada di kawasan persimpangan Rungkut Madya, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, 16 Oktober 2023. Fenomena ini mengejutkan warga sekitar karena disertai bau gas menyengat yang tercium cukup kuat.
Pihak berwenang segera melakukan investigasi untuk menentukan sumber semburan tersebut. PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan lapangan secepatnya.
Semburan gas yang mengejutkan ini pertama kali terlihat pada pukul 14.00 WIB. Kehadiran semburan ini menciptakan kepanikan di kalangan warga yang tinggal di sekitar lokasi tersebut.
Tim PGN, yang diketuai oleh Division Head Regional Support and Service SOR III, Muhammad Rais Effendi, mulai melakukan pemeriksaan intensif di lapangan. Mereka ingin memastikan apakah semburan ini berkaitan dengan kebocoran pipa gas atau fenomena alam lainnya.
Pemeriksaan Lapangan Dilakukan Secara Mendalam
Pihak PGN melaporkan bahwa mereka telah berupaya mendapatkan informasi detail mengenai semburan tersebut. Rais menegaskan, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tidak ada indikasi kebocoran pipa PGN di area tersebut.
“Kami telah memeriksa instalasi pipa gas di sekitar lokasi dan tidak menemukan gangguan atau penurunan tekanan,” ujarnya. Hal ini memberikan kepastian bahwa penyaluran gas ke pelanggan tetap aman.
Namun, hasil pengukuran menunjukkan bahwa gelembung yang muncul mengandung gas metana (CHâ‚„). Gas ini merupakan komponen utama dari gas bumi yang biasa digunakan dalam sektor industri dan rumah tangga.
“Kami masih melakukan investigasi untuk memastikan asal gas metana tersebut,” kata Rais. Pihaknya berkomitmen untuk menemukan sumber semburan agar dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Rais juga mengungkapkan bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan fenomena seperti ini. Baik berasal dari sumber alami maupun sistem pipa bawah tanah yang ada.
Bahaya dan Penanganan di Lokasi Semburan
Mengingat potensi bahaya yang bisa muncul dari semburan gas ini, PGN mengimbau warga untuk menjaga jarak dari lokasi kejadian. Menurut Rais, adanya pemicu seperti api dapat menimbulkan risiko yang tinggi.
“Kami sangat meminta masyarakat untuk tidak mendekati lokasi semburan,” tegasnya. Situasi berpotensi menjadi lebih berbahaya jika tidak ditangani dengan hati-hati.
Di lokasi, petugas telah memasang garis batas menggunakan Satpol PP untuk menjaga area sekitar semburan tetap steril dari kerumunan. Penjagaan dilakukan untuk memastikan tidak ada orang yang berada dekat dengan titik semburan.
Namun, walaupun telah ada pengamanan, banyak warga dan pengguna jalan setempat tetap berkumpul untuk menyaksikan fenomena tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tambahan bagi tim penanganan yang berada di lapangan.
Pihak berwenang setempat memastikan bahwa mereka akan terus memantau situasi hingga investigasi selesai dilakukan. Semua langkah diambil demi keselamatan masyarakat dan untuk menentukan sumber semburan gas.
Langkah-Langkah Selanjutnya dari Pihak PGN
PGN terus melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memahami situasi dengan lebih baik. Tim lapangan dilaporkan masih melakukan penggalian di sekitar titik semburan untuk mendapatkan jawaban definitif mengenai asal gas metana yang terdeteksi.
Melalui alat ukur yang mereka bawa, petugas dapat mendeteksi adanya kandungan metan di lokasi semburan. Namun, konfirmasi mengenai sumber gas ini masih diperlukan untuk menilai tingkat keamanan di kawasan tersebut.
Rais menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengumpulan data yang lebih lengkap guna menilai resiko yang ada. Dia berharap hasil pemeriksaan dapat disampaikan kepada masyarakat sesegera mungkin.
Masyarakat juga ditekankan untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi dari PGN. Komunikasi yang baik antara pihak berwenang dan warga sangat penting dalam situasi seperti ini.
“Kami akan terus melakukan penanganan hingga isu ini terpecahkan. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” ujarnya.